Cinta datang terlambat

Tidak terbilang waktu,

saat merindu dan menunggu.

Dan entah berapa ribu detik terlewati dengan

memeluk asa yang menyala pada pijar matamu.

Aku menunggu,…

Hari dimana aku dan kamu menjadi kita,

kita yang tak berjarak.

 

Note : request a friend

Bandung, I’m in Love

Aku jatuh hati pada  langitnya yang biru

dengan kumpulan awan lembut melayang,

meski pada pagi dan malam udara dingin dan kabut

membekukan sendi-sendiku.

Aku jatuh hati pada rimbun pohon-pohonnya,..

rumpun perdu dan arus sungai yang bergelombang.

Memecah hening udara, menelisik.

Iya, aku jatuh hati …

# Bandung, Pangalengan 21-23 maret 2014 #

1979570_799795716716499_1350901447_n

1921871_799795246716546_734079397_n

1511000_799795413383196_1794963864_n

1383775_799795280049876_1198334453_n

1465346_799795333383204_612088060_n

10009278_799795503383187_1708929463_n

1975164_799795660049838_319932559_nFoto Dok. Pribadi

CINTA

loveImage by Google

Aku pernah membaca dan bahkan menuliskan bahwa cinta bisa bersemi di mana saja, cinta bisa hadir dimana pun. Disebuah kedai kopi, hiruk pikuk sebuah boulevard, koridor sekolah, antrian kereta, dalam bus yang berjalan cepat, dalam pertemanan, dalam sebuah arena, di sebuah taman yang indah atau sebuah selasar rumah sakit.

Iya, cinta bisa menyapa siapapun dengan tanpa permisi. Dengan tanpa melihat bahwa keadaan tidak memungkinkan bagi cinta hadir disana, atau waktu tidak akan berpihak pada cinta yang begitu saja bersemi dengan tanpa permisi. Cinta selalu menemukan cara untuk datang, dan kadangkala membutuhkan banyak alasan untuk berlalu. Tidak perduli itu hanya cinta semusim, cinta sekian musim, atau bahkan cinta yang tak mengenal batasan waktu. Cinta tidak akan pergi tanpa mengubah hati kita, dengan kebijaksanaannya, atau dengan sekian air mata yang menyertainya.

Kemarin aku menemukan cinta dalam wajah yang berbeda, entah cinta macam apa yang kulihat. Tapi cinta selalu menemukan alasan untuk menghadirkan air mata dan degup tertahan di dalam dada. Aku tidak merasakannya, tapi aku turut larut, menyimak dan terhayut pada sekian kisah yang menyertainya. Cinta selalu membawa energi begitu besar, menghadirkan kemungkinan pada setiap keniscayaan, menghadirkan kekuatan diambang batas kelemahan, cinta begitu nyata meski dalam penggalan semu sebuah cerita. Dan cinta kadang menjadi begitu buta dan mengabaikan logika. Tapi itu tetap saja wujud dari cinta.

Cinta mampu menghadirkan kekuatan untuk bertahan, cinta membantumu menemukan banyak alasan untuk berjuang, cinta membantumu untuk terus melangkah, cinta menjadikanmu begitu kuat. Namun kadangkala cinta juga membuatmu menjadi begitu egois, dan kehilangan kendali.

Apapun bentuk dari skenario yang terjadi, jika cinta yang terasa maka merdekakanlah hatimu untuk merasa. Just feel it… rasakan saja, lalu lepaskan, leburkan rasanya jika cinta membuatmu menyakiti dan tersakiti. Bukankah cinta sejatinya menyembuhkan…? bagi yang memberi maupun yang menerima. Cinta bagiku seperti perjalanan batin, setiap dari cinta akan membantu kita belajar dan menemukan makna kehidupan. Kadangkala kita tersesat, hilang kendali, bahkan bertindak bodoh, tapi sejatinya cinta akan kembali membawamu pada arah yang benar. Cinta akan menuntunmu pada ketulusan memaafkan, kerelaan melepaskan dan akhirnya mengikhlaskan.

Bisa jadi kita adalah alasan sebuah cinta, atau bahkan cinta menjadi alasan bagi kita… diksi ini seolah aku begitu memahami makna cinta, tapi sayangnya itu tidak benar. Aku tidak begitu memahami cinta, aku hanya cukup memahami diriku. Bahwa ini bukan soal pemahamanku akan cinta tapi karena aku begitu dicintai… hingga lahir begitu banyak makna dari cinta yang kuterima. Atau karena begitu banyak kisah cinta yang kudengar akhir-akhir ini. Iya bisa jadi,…sekali lagi ini soal CINTA. Yang mengetuk pintu hatimu, hatinya, hati mereka…bahkan hatiku. Who knows …

Catatan pagi dan kenangan

” Seru banget tadi, dan seperti yang sudah-sudah kamu selalu menjadi berbeda bila diantara mereka dibanding jika kita hanya berdua saja. Dengan teman lain gila, seru dan ngocolmu keluar… ”

” Hahahaa…gak tahu juga ya, tapi aku juga merasakan itu. Kamu yang mengademkan aku, bersama kamu bikin aku lebih kalem dan tenang, gak bisa lah aku seheboh itu kalau bersama kamu ”

” Dan kamu membawa keriuhan itu diantara ke’ademan’ku, its fun… ”

Percakapan sore hari diantara hiruk pikuk kemacetan kota Jakarta, aku dan sahabatku. Benar yang pernah kamu bilang, kita berdua sangat berbeda. Kamu pernah menganalogikan kita seperti bunga matahari dan bunga teratai, seperti singa dan kupu-kupu. Dan kita seringkali terheran-heran, dua pribadi yang berbeda bisa menyamakan frekuensi dalam pertemanan yang hampir 4 tahun. Kupikir alasannya karena kita saling menghargai setiap perbedaan dan mencoba selalu memahami satu sama lain.

Wanita adalah mahluk yang sensitif, diantara pertemanan kita beberapa kali kita berada dalam konflik. Aku yang terbiasa diam dan menahan, dan kamu yang mengajarkan bagaimana mengkomunikasikan ketidaknyamanan dengan baik.  Aku yakin kita saling belajar dalam banyak hal, khususnya aku mungkin lebih banyak belajar padamu.

” Selamat Ulang tahun Sahabat,… semua doa terbaik untukmu ”

mirab'dayFoto aneh, siapa yang ultah….siapa yang dapet kiss :)))

Moment seperti ini mengingatkan aku tentang persahabatan lain. Mungkin jarak, waktu dan keadaan membuat persahabatan itu terentang begitu saja.

Tapi hari ini saat bersama sahabatku, aku mengingat kalian… mengingat betapa kalian dulu adalah sahabat terbaikku. Mengingat hari-hari kita dulu… mengingat perjalanan panjang masa remaja hingga jelang dewasa dan dewasa bersama kalian. Begitu banyak cerita, begitu banyak waktu kita habiskan bersama.

Mengingat jatuh bangun pertemanan kita, terima kasih sudah memahami ku selama itu. Maaf untuk semua khilaf,… kita masih terkoneksi tapi keengganan saling berkomunikasi selama ini aku harap karena kesibukan dan semua prioritas yang kita miliki sebagai seorang ibu, istri dan individu. Semoga kalian baik-baik saja, terima kasih untuk persahabatan belasan tahun kita dulu 🙂

I miss u, all…

sahabat1

sahabat2sahabat3Dok. Pribadi

Jarak

hilang

Aku tidak suka jarak, khususnya jika itu menjauhkanmu dariku. Sayangnya mungkin setelah

hari ini jarak akan memeluk kita. Bukan soal berapa kilo meter  yang terbentang,

tapi lebih jauh dari batasan hitungan angka.

Entah dimana rasa yang menyatukan kita saat ini,

hilang terbawa arogansi atau luruh tertimbun amarah dan cemburu.

Mungkin ini akhir dari ikatan benang merah kita…?!