Sepotong Senja untuk kekasih

CYMERA_20150601_122530

Dear Love,…

Langit di kotaku sudah terlalu tua, lembayung berarak menuju peraduan sinarnya yang kemerahan seolah menjadi tirai langit yang maha sempurna. Sudah lama aku jatuh cinta pada senja, pada semua pernik langit yang menggambarkan keindahan dan segala kemisteriusan lembayung kala mentari perlahan surut di ujung cakrawala. Sudah lama aku memuja waktu di mana orang-orang berlomba kembali ke rumah-rumah, meramu cerita pada beranda bertemu secangkir hangat teh atau seduhan kopi melepas rasa lelah, jeda. Pada sekumpulan anak-anak berlarian menuju surau, dengan sarung dan kopiah. Ketika kumandang seruan bertemu sang maha memecah cakrawala, melebur langit jingga menyatu bersama malam pada kenangan masa kanak-kanak tentang surau dan suara adzan. Aku sudah jatuh cinta.

Love,…

Sejatuh cinta aku pada senjakah, kisaran rasa cintamu padaku ? bahwa rasa bahagia itu hanya cukup satu alasan, adanya kamu… jika bukan kamu mungkin senja tak lagi berwarna. Atau seperti aku menghitung segala pernik kehidupan, tentang teori dan segala macamnya di antara kehadiran, impian, keinginan, kebencian bahkan kerinduan. Serumit itu perasaan yang perlahan namun nyata, lembut membuai namun cukup perkasa untuk mengobrak-abrik kedamaian hidup seseorang.

(more…)