Pagi kesekian ketika berandaku begitu sunyi,
bahkan udara terasa berbeda.
Tidak berwarna nyaris tanpa suara,
lengang dan tak ada sesiapa.
Ini kotak mungil ku dan beranda kita,
meski hening sekian lama lalu ku terbiasa.
Puisi kesekian tentang rasa dan fatamorgana,
pada dinding dan kertas-kertas,
aku bicara dan merasa,
menerka arah dimana,
akhirnya menepi dan mengunci hati.
Tentang lintasan galaksi hati dan takdirku,
yang disudutnya kusimpan keikhlasan,
singgahlah sesaat, sekedar meraba dan bertanya…
” apa kabar hati ? “
Mungkin tidak baik-baik saja,
dan jangan-jangan kau tidak pernah tahu.
Roti kesekian yang kubiarkan dingin seiring berlalunya pagi,
dan tebaran puisi manis yang ku baca pagi ini,
menghangatkan hati, meski…
gelisahku berhari-hari, mungkin karena sesuatu bernama ‘hati’
yang tengah enggan berdamai dengan diri.
* Kesabaran adalah menyatukan hati dan pikiran di satu tempat *
#Image From Google#
Negeri Seribu Cinta
/ September 11, 2012Biar kusiapkan teh manis hangat atau jus yang kau suka
Menemani roti biar tak sepi
Bukan pagi ataupun beranda yg sunyi
Tapi hati yg belum memahami
Teguklah sedikit saja tehnya
Barangkali mampu mengalirkan hangat hingga ke kedalaman rasa terindah
Salam bahagia bersama pagi
irmasenja
/ September 11, 2012Terima kasih pemilik negri seribu cinta,…
Memahami selalu beriringan dengan keinginan dipahami,
semoga menemukan kerelaan memberi tanpa menerima.
terima kasih suguhan teh hangatnya dipagi beku, menghangatkan hati.
kusimpan jus nya untuk menemani terik siang nanti, kadang membakar…smg menghilangkan dahaga….
Rumah Sahaja
/ September 11, 2012Ayoo berdamailah
biar indah terasa
salam bahagia dan tetap bersahaja
irmasenja
/ September 11, 2012terima kasih,….salam bahagia jg rumah sahaja 🙂