Etika Menjenguk Orang sakit

Maaf,jika tulisan ini terkesan menggurui atau sok tahu.Saya hanya ingin berbagi dan sekedar memberi masukan bagi mereka yang ingin menjenguk orang yang sedang sakit.
Sakit adalah bentuk kasih sayang Tuhan untuk hambaNya sebagai ujian dan peringatan,juga sebagai ladang untuk bersabar dan pengguguran dosa-dosa.Tidak ada seorang pun yang ingin menderita sakit,bila ada diantara kerabat,sahabat,dan teman kita yang sedang sakit lalu kita datang menengok dan menyampaikan rasa simpati,tentu saja ini akan membuat dia senang.
Begitu pun sebaliknya bila kita sakit tentu saja hal yang membahagiakan adalah dijenguk oleh teman dan keluarga,mendapat dukungan dan penghiburan dari mereka.

Tapi bila seorang teman datang dan bersikap seperti seorang dokter yang bertanya,dan menginterogasi secara detail mengenai sakit dan apa yang sedang kita rasakan,belum tentu kita atau si sakit merasa senang menjawabnya.

Penyakit itu banyak ragamnya,banyak pula penyebabnya.Ada yang berat juga ringan,tidak semua orang nyaman membicarakan penyakitnya.
Tidak semua orang senang membicarakan penyakit ambeiennya bukan?
ada juga penyakit yang berkaitan dengan fungsi organ seksualnya,begitu juga dengan berbagai macam penyakit lainnya,tidak semua orang senang membicarakannya,malu mungkin jadi salah satu alasannya.Kecuali bila sipasien dengan senang hati menceritakan penyakitnya tentu saja.

Saya pernah merasakannya sendiri,saat harus sakit dan terbaring di rumah sakit sekian lama.Merasakan menjadi orang yang sangat bergantung pada orang lain,berjuang dan terus berdoa untuk sembuh.
Mendapat kunjungan dan hiburan dari keluarga,teman dan sahabat adalah tidak terhingga bahagianya bagi saya. Saya merasa tidak sendirian melewati saat-saat sulit itu,mendapat kekuatan untuk terus berjuang dan tidak menyerah oleh penyakit karena saya menyadari saya masih dibutuhkan oleh anak dan keluarga saya,dicintai dan didoakan untuk segera sembuh.
Kehadiran dan dukungan mereka sangat berarti untuk saya sebagai seorang pasien dengan penyakit yang lumayan harus membutuhkan perjuangan untuk bisa sembuh.

Tapi,ada salah satu dari kerabat yang mengunjungi saya,tujuannya mungkin baik menyampaikan rasa prihatinnya tapi saya pikir dia terlalu berlebihan.
menginterogasi saya seperti seorang dokter dan menceritakan bahwa ada temannya yang menderita penyakit seperti yang saya derita lalu semuanya tidak tertolong alias meninggal.
Saya pikir dia tidak terlalu tepat mengatakan itu di depan orang yang sedang sakit,saya tidak marah tapi sedih iya…saya khawatir dan takut hal itu menimpa saya.
Dan itu jelas psikologis yang buruk untuk seorang pasien.

Ada juga orang yang memilih diam-diam saat dia harus istirahat di rumah sakit supaya tidak diketahui oleh teman-teman sekantornya karena membayangkan mereka akan sibuk bergantian menjenguk malah dia tidak akan bisa istirahat nantinya.
Tentu saja memberikan dukungan dan suport untuk teman atau kerabat yang sakit itu tindakan yang baik,tapi memikirkan kenyamanan sipasien itu yang lebih harus kita utamakan.
Mendokan teman yang sakit itu mungkin lebih baik,menghiburnya dengan hal-hal yang membuat dia bahagia dan sejenak melupakan penyakitnya. Tapi bila menjenguknya dengan menginterogasi,dan terkesan sok tahu dan menakut-nakuti si sakit,membuat dia kurang istirahat,saya pikir kurang bijaksana.

Membawa buah tangan itu baik meskipun saya yakin sisakit tidak mengharapkan itu,andai pun kita ingin membawakan sesuatu bawalah apa yang sekiranya tidak menjadi pantangan bagi sisakit.
Banyak hikmah menjenguk orang yang sakit,kita akan menyadari alangkah indahnya sehat…kita akan bersyukur dan menjaga kesehatan.
Tahukah anda,saya pernah membaca dari sebuah buku…bahwa Tuhan berada dekat dengan orang-orang yang sedang sakit.Jadi kunjungilah orang sakit,,,,